Sabtu, 29 Januari 2011

Batin dan raga tersiksa tidak untuk selamanya.
Tapi,,,harus,harus dan harus untuk sementara.
Kuhidup bukan untuk menderita dan membuat derita.
Tapi untuk bahagia dan membuat bahagia orang-orang yang kucinta.


Kuhidup tak ingin seperti air yang mengalir,,,hanya bisa pasrah.
Kuhidup tak ingin seperti sebuah roda yang berputar,,,dibawah,tak tentu dan dikendalikan.


Tapi kuingin hidup seperti sebatang pohon.
Daunnya yang rindang kan jadi penyejuk disaat amarah menjadi terik dan menjadi peneduh disaat kesedihan turun.
Akarnya yang kuat kan jadi penegak keimananku.
Batangnya yang kokoh kan jadi pelindung bagi yang teraniaya.
Buahnya yang lebat kan jadi pengenyang bagi yang kelaparan.
Rantingnya yang banyak bercabang kan jadi tempat bagi yang liar berkeliaran.
Dan mampu dihantam musim silih berganti...


Lalu...
Mati...,tak dikenang ataupun ditangisi....
Karena ketidaksedihan mereka adalah senyum dikematianku.
Itu yang kumau...